Pengejawantahan yang dikategorikan anomali (lahir dari manusia, bukan turun dari langit), dimasukkan dalam ras Artifice Opsonin. Karena inilah, dia mendapat julukan Artifiser Pictor A/Aurora/Tembok Besar GRB HCB.

​

Saat masa penyembuhan, dia menetap di konstelasi Pictor, keluarga La Caille, Langit Selatan. Walau demikian, tak lama lagi dia akan menjadikan Langit Utara sebagai rumah terakhirnya.

​

Menekuni beberapa pekerjaan, supaya kegilaan dapat terurus dengan baik. Pelukis, Pengurus Rumah Tangga, Kagemusha, Pembuat (kaleidoskop, teleskop, bahkan beberapa ramuan), sesekali Petualang, dan Algojo. Mencintai, ah, bukan, terobsesi budaya DIY 'tuk mengobati sepinya.

​

Memiliki bakat dalam dunia seni seperti memahat dan melukis, namun, salah satu yang terkenal adalah lantunan nyanyiannya yang operatik. 

​

Memiliki penyakit dan kutukan yang sukar disembuhkan secara total semenjak dahulu, baik itu dari fisik dan mental. Saat ini, jika dia merasakan lelah yang teramat ditambah berkepanjangan, ada kemungkinan 'tuk memuntahkan benang merah dalam kuantitas besar dan harus segera merehatkan diri. Semua itu bersumber dari banyaknya benang merah yang tertanam di jantung, nang dimana merupakan lubang hitam yang mampu menyedot segalanya. Pandangannya mudah kabur, maka terkadang membutuhkan kacamata. 

​

Termasuk sensitif jika ada yang mencoba 'tuk menyentuh mereka dan ada suara keras secara tiba-tiba.

​

Sejatinya, dia mampu menyantap apapun, mengingat fisiologisnya yang serupa makhluk hidup saja. Akan tetapi, jika ada satu hal yang acapkali menjadi tendensi kesukaan: melati. Bunga melati, pangan melati, minuman dari melati, apapun dari melati. Salah satu obsesinya jua.

​

Jika ada yang mencoba 'tuk menyebut namanya (termasuk dirinya sendiri), akan terdengar suara kusut, seakan ada siaran TV yang rusak. Ini wajar, pun selain dirinya, efek berkelanjutannya adalah orang-orang akan sukar mengingat namanya secara utuh.

​

• Alignment: (True/Chaotic) Neutral

• MBTI: xNFP

• Temperamen: Melankolis